Title : Little Fairy
Author :
RitsuKim
Main Cast :
Oh Se Hun
Go Ah Reum (OC)
Luhan
Park Chan Yeol
Kang Yu Ra (OC)
Genre :
AU, Friendship, Romance
Rated :
G
Length :
Continue
A/N : dari part ini sudut pandang cerita berubah
jadi campuran ya, ada sudut pandang orang ketiga di luar cerita atau author
POV, Ahreum POV, dsb, ^^v
“kalau Sehun yang mengantarmu
pulang, kau mau tidak?”
“APA?” aku dan Sehun oppa
mengeluarkan reaksi yang sama pada saat yang bersamaan pula. Membuat Luhan oppa
terkekeh pelan.
---
Entah
bagaimana cara Luhan membujuk seorang Ahreum. Dia berhasil membuatnya mau
diantar oleh Sehun. Lagi-lagi suasana di antara mereka berdua terasa semakin
canggung. Apalagi setelah kejadian di pantai waktu itu.
Langkah
Sehun membawa Ahreum mengikutinya menuju tempat parkir. Ahreum memeluk helm
yang tadi dibeli secara mendadak oleh Luhan karena Sehun mengendarai motor bukannya
mobil. Agar Ahreum terjaga keselamatannya, ia harus memakai helm, begitu kata
Luhan. Dalam diam Sehun memakai helmnya. Ahreum mengikuti apa yang Sehun lakukan.
“naiklah!”
Sehun menolehkan kepalanya ke belakang. Dia sudah duduk di atas kemudi motor
besarnya.
Sedikit
ragu, Ahreum naik ke atas motor. Mau tidak mau ia harus berpegangan ke pundak
Sehun. Setelah berhasil duduk di atas motor, ia melepaskan pegangannya.
“aku
tidak bertanggung jawab kalau kau jatuh atau terbawa angin karena tidak
berpengangan,” Sehun mulai menjalankan motornya. Hentakan motor yang melaju
secara tiba-tiba membuat Ahreum otomatis berpegangan ke pinggang Sehun. Tanpa
Ahreum sadari, ada sekilas senyum terkembang dibalik helm yang dikenakan Sehun.
---
“kamsahamnida,”
aku mengucapkan terima kasih pada Sehun oppa begitu aku turun dari motornya.
Sehun oppa membuka kaca helmnya, memperhatikan rumahku.
“ini
rumahmu?”
“bukan,
ini rumah orang tuaku,” ucapku dengan nada sedikit ketus. Ya ampun, kenapa aku
malah menjawab begitu, Ahreum pabo!
“oh,
yasudah,” Sehun oppa kembali menutup kaca helmnya dan melajukan motornya pergi
dari hadapanku.
Begitu
aku memasuki pintu rumah, hp yang kusimpan di saku baju seragamku bergetar.
Kulihat ada sebuah pesan singkat masuk dari nomor yang tidak kukenal.
From : +82********
Kamu sudah sampai di rumah Ahreum
ah? Sehunie tidak membawa motornya kencang-kencang kan? Kalau dia macam-macam
padamu bilang pada oppa, arachi?
Luhan ^^
“Omo,
darimana Luhan oppa tahu nomor hpku?” Aku segera membalas sms dari Luhan oppa.
Aku tidak mau membuatnya khawatir.
To : +82********
Aku baru saja sampai di rumah
oppa dan aku baik-baik saja. Sehun oppa mengendarai motornya dengan kecepatan
sedang. Terima kasih sudah mengkhawatirkanku.
Ahreum
SEND
Sesudah
mengirim balasan, aku menyimpan nomor kontak Luhan oppa dan dengan riang
berjalan menuju kamarku. Meskipun berakhir dengan diantar oleh Sehun oppa,
setidaknya aku sudah jalan-jalan berdua dengan Luhan oppa siang harinya.
---
Akhir-akhir
ini Luhan oppa sering menghubungiku. Ntah itu untuk menceritakan yeoja yang ia
sukai itu, yang sampai sekarang identitasnya masih misterius, atau hanya
menanyakan bagaimana kabarku. Ntah apa alasannya, tapi rasanya cukup menyenangkan
bisa dekat dengan Luhan oppa, meskipun setiap kali kami berdua mengobrol,
rasanya ada pandangan mata yang menusuk tajam dari Sehun oppa.
Aku
pernah mencoba bertanya pendapat Yura, kira-kira siapa yeoja yang Luhan oppa
sukai itu. Tapi, sama halnya denganku Yura tidak tahu apa-apa sedikitpun.
Bahkan Chanyeol oppa yang notabenenya teman dekat Luhan oppa saja tidak tahu.
Yura
malah semakin jadi menggodaku ketika aku bertanya perihal yeoja yang Luhan oppa
sukai. Dia dengan sok tahunya berpendapat kalau yeojanya itu aku. Aku langsung
mencubit-cubit pipinya karena pendapat Yura benar-benar ngaco. Tidak mungkin
Luhan oppa menyukai yeoja sepertiku yang sangat biasa-biasa ini. Yura
bersikeras itu aku justru karena aku berbeda dengan beberapa yeoja yang pernah
menjadi pacar Luhan oppa. Dengan PDnya Yura berkata, “justru karena kau berbeda
dengan yeoja lainnya, makanya kau itu spesial. Dan kenapa dia malah sering
cerita padamu? Agar kau berpikiran bahwa bukan kau yeojanya dan pada akhirnya
setelah dia yakin dan tahu banyak tentang dirimu, dia akan langsung menyatakan
perasaannya padamu Ahreum ah,”
---
Jam
istirahat makan siang kadang sering Ahreum habiskan di atap sekolah. Ia
menyukai suasana disana karena begitu tenang sehingga ia bisa dengan leluasa
terfokus pada novel yang tengah ia baca.
Seseorang
tiba-tiba duduk di samping Ahreum. Seorang namja dengan wajah manis tengah
tersenyum padanya.
“jadi
rupanya disini kamu selalu menghabiskan waktu istirahatmu, pantas saja aku
tidak pernah melihatmu di sekitaran kantin,”
“Luhan
oppa? Darimana Luhan oppa tahu aku ada disini?” Ahreum cukup terkejut dengan
kedatangan Luhan. Biasanya tidak ada yang bisa menemukannya di tempat ini.
Meskipun berada di atap sekolah, Ahreum selalu berdiam diri di balik salah satu
tembok atap yang agak tersembunyi.
“tentu
saja aku bisa menemukanmu. Aku kan mulai tahu tempat-tempat kesukaanmu yang
seperti apa saja,” Luhan menjawab dengan percaya dirinya.
“oh..,”
Ahreum menganggukan kepalanya mengerti. Terkadang Ahreum juga suka bercerita
mengenai dirinya. Bukan Ahreum yang bercerita dengan sendirinya, tapi karena
Luhan yang bertanya. Mungkin karena Luhan adalah tipe orang yang nyaman untuk
diajak berbicara, Ahreum sendiri tidak menyadari kalau ia sudah bercerita
banyak mengenai dirinya.
“ah,
tempat rahasiaku jadi tidak rahasia lagi,” Ahreum berpura-pura menunjukkan
dirinya mengeluh karena tempat rahasianya sudah ketahuan Luhan.
“mulai
saat ini kamu harus terbiasa selalu diganggu olehku,” Luhan oppa tertawa
ringan. Ahreum selalu menyukai setiap Luhan tertawa seperti itu.
“oh
iya, kamu tahu kan 3 hari lagi ada acara apa?”
“memang
ada acara apa oppa?” Ahreum menunjukkan wajah seolah-olah tidak tahunya pada
Luhan. Padahal ia hapal betul ada apa 3 hari lagi dari sekarang. Ulang tahun
Luhan.
“masa
kamu tidak tahu?” Luhan dengan manjanya menunjukkan wajah cemberutnya.
Ahreum
nyengir. Dibalik sifat Luhan yang terlihat manly, apalagi ketika berada di
antara yeoja-yeoja cantik, tersimpan sifat Luhan yang kadang masih seperti
anak-anak. Contohnya seperti sekarang, ketika Ahreum mencoba menggodanya, Luhan
malah cemberut-cemberut seperti anak kecil.
“iya,
aku tahu oppa. Ulang tahun Luhan oppa kan?”
“nah,
itu kau tahu,”
“udah
donk, oppa jangan manyun-manyun lagi, kan udahan aku ngerjain oppanya,”
“ngga
mau, aku maunya dikasi permen dulu sama kamu,” Luhan tahu kalau Ahreum selalu
membawa permen kemana pun ia pergi.
“oh,
oppa mau permen, bilang donk,” Ahreum kembali nyengir. Ia mengeluarkan permen
mint dari saku blazernya dan memberikannya pada Luhan.
“gomawo,”
begitu Luhan memakan permennya ia tersenyum kembali dan mengucapkan terima
kasih sambil mengacak rambut Ahreum. Hal yang selalu membuat jantung Ahreum
berdetak kencang.
“oppa,
sudah kubilang jangan acakin rambutku,” giliran Ahreum yang mengeluh. Ia
merapikan kembali rambutnya.
“hehe,
jadi.. kau pasti datang ke pesta ulang tahunku kan?” Luhan kembali bersemangat.
“hm..
gimana ya..,” Ahreum pura-pura berpikir.
“ayolah,
kamu harus datang Ahreum ah, pasti menyenangkan, please,” Luhan mengeluarkan
aegyo, senjata andalannya saat meminta sesuatu.
“tapi
aku kan tidak punya pasangan oppa, oppa sendiri yang bilang kalau pestanya
pesta couple, Yura pasti pergi dengan Chanyeol oppa,”
“kamu
harus datang. Begini saja, kau janji saja padaku akan pergi ke pestanya dan aku
janji seseorang akan menjemputmu untuk pergi bersama ke pesta, bagaimana?”
Luhan menawarkan.
“memang
siapa yang mau menjemputku oppa?”
“rahasia,
nanti kau akan tahu sendiri ketika ada yang menjemputmu. Percaya padaku, dia
orang yang baik koq, mau ya?” Luhan terus membujuk Ahreum supaya mau datang.
“hm,
baiklah, aku percaya pada oppa,” Ahreum memutuskan untuk menuruti saja permintaan
Luhan.
“nah,
gitu donk. Pasti menyenangkan. Dan saat nanti di ulang tahunku, kau akan tahu
siapa yeoja yang selama ini aku ceritakan,” Luhan mencoba membuat Ahreum
penasaran lagi. Tanpa merasa bersalah, ia mencubit hidung Ahreum dan berlalu
pergi meninggalkan Ahreum. Meninggalkan Ahreum dengan rasa penasarannya.
-KEUT-
NOTED. part 4 yang sangaaaaat lama. sebenernya udah selese dari dahulu kala, tapi entah kenapa mau posting, bawaannya males ato malah lupa. -.-a dan penyakit mood2an saya lagi kambuh. jadi ntah kapan lanjutannya bakal muncul lagi. maap yah sodara-sodara yang baca. -.-v
Tidak ada komentar:
Posting Komentar