Kamis, 12 Desember 2013

[FF] Little Fairy Part 4/?

Title                :  Little Fairy
Author           :  RitsuKim
Main Cast      :  Oh Se Hun
                           Go Ah Reum (OC)
                           Luhan
                           Park Chan Yeol
                           Kang Yu Ra (OC)
Genre             :  AU, Friendship, Romance
Rated              :  G
Length            :  Continue
A/N                 :  dari part ini sudut pandang cerita berubah jadi campuran ya, ada sudut pandang orang ketiga di luar cerita atau author POV, Ahreum POV, dsb, ^^v

“kalau Sehun yang mengantarmu pulang, kau mau tidak?”

“APA?” aku dan Sehun oppa mengeluarkan reaksi yang sama pada saat yang bersamaan pula. Membuat Luhan oppa terkekeh pelan.

---

Entah bagaimana cara Luhan membujuk seorang Ahreum. Dia berhasil membuatnya mau diantar oleh Sehun. Lagi-lagi suasana di antara mereka berdua terasa semakin canggung. Apalagi setelah kejadian di pantai waktu itu.

Langkah Sehun membawa Ahreum mengikutinya menuju tempat parkir. Ahreum memeluk helm yang tadi dibeli secara mendadak oleh Luhan karena Sehun mengendarai motor bukannya mobil. Agar Ahreum terjaga keselamatannya, ia harus memakai helm, begitu kata Luhan. Dalam diam Sehun memakai helmnya. Ahreum mengikuti apa yang Sehun lakukan.

“naiklah!” Sehun menolehkan kepalanya ke belakang. Dia sudah duduk di atas kemudi motor besarnya.

Sedikit ragu, Ahreum naik ke atas motor. Mau tidak mau ia harus berpegangan ke pundak Sehun. Setelah berhasil duduk di atas motor, ia melepaskan pegangannya.

“aku tidak bertanggung jawab kalau kau jatuh atau terbawa angin karena tidak berpengangan,” Sehun mulai menjalankan motornya. Hentakan motor yang melaju secara tiba-tiba membuat Ahreum otomatis berpegangan ke pinggang Sehun. Tanpa Ahreum sadari, ada sekilas senyum terkembang dibalik helm yang dikenakan Sehun.

---

“kamsahamnida,” aku mengucapkan terima kasih pada Sehun oppa begitu aku turun dari motornya. Sehun oppa membuka kaca helmnya, memperhatikan rumahku.

“ini rumahmu?”

“bukan, ini rumah orang tuaku,” ucapku dengan nada sedikit ketus. Ya ampun, kenapa aku malah menjawab begitu, Ahreum pabo!

“oh, yasudah,” Sehun oppa kembali menutup kaca helmnya dan melajukan motornya pergi dari hadapanku.

Begitu aku memasuki pintu rumah, hp yang kusimpan di saku baju seragamku bergetar. Kulihat ada sebuah pesan singkat masuk dari nomor yang tidak kukenal.

From    :  +82********

Kamu sudah sampai di rumah Ahreum ah? Sehunie tidak membawa motornya kencang-kencang kan? Kalau dia macam-macam padamu bilang pada oppa, arachi?

Luhan ^^

“Omo, darimana Luhan oppa tahu nomor hpku?” Aku segera membalas sms dari Luhan oppa. Aku tidak mau membuatnya khawatir.

To        :  +82********

Aku baru saja sampai di rumah oppa dan aku baik-baik saja. Sehun oppa mengendarai motornya dengan kecepatan sedang. Terima kasih sudah mengkhawatirkanku.

Ahreum

SEND

Sesudah mengirim balasan, aku menyimpan nomor kontak Luhan oppa dan dengan riang berjalan menuju kamarku. Meskipun berakhir dengan diantar oleh Sehun oppa, setidaknya aku sudah jalan-jalan berdua dengan Luhan oppa siang harinya.

---

Akhir-akhir ini Luhan oppa sering menghubungiku. Ntah itu untuk menceritakan yeoja yang ia sukai itu, yang sampai sekarang identitasnya masih misterius, atau hanya menanyakan bagaimana kabarku. Ntah apa alasannya, tapi rasanya cukup menyenangkan bisa dekat dengan Luhan oppa, meskipun setiap kali kami berdua mengobrol, rasanya ada pandangan mata yang menusuk tajam dari Sehun oppa.

Aku pernah mencoba bertanya pendapat Yura, kira-kira siapa yeoja yang Luhan oppa sukai itu. Tapi, sama halnya denganku Yura tidak tahu apa-apa sedikitpun. Bahkan Chanyeol oppa yang notabenenya teman dekat Luhan oppa saja tidak tahu.

Yura malah semakin jadi menggodaku ketika aku bertanya perihal yeoja yang Luhan oppa sukai. Dia dengan sok tahunya berpendapat kalau yeojanya itu aku. Aku langsung mencubit-cubit pipinya karena pendapat Yura benar-benar ngaco. Tidak mungkin Luhan oppa menyukai yeoja sepertiku yang sangat biasa-biasa ini. Yura bersikeras itu aku justru karena aku berbeda dengan beberapa yeoja yang pernah menjadi pacar Luhan oppa. Dengan PDnya Yura berkata, “justru karena kau berbeda dengan yeoja lainnya, makanya kau itu spesial. Dan kenapa dia malah sering cerita padamu? Agar kau berpikiran bahwa bukan kau yeojanya dan pada akhirnya setelah dia yakin dan tahu banyak tentang dirimu, dia akan langsung menyatakan perasaannya padamu Ahreum ah,”

---

Jam istirahat makan siang kadang sering Ahreum habiskan di atap sekolah. Ia menyukai suasana disana karena begitu tenang sehingga ia bisa dengan leluasa terfokus pada novel yang tengah ia baca.

Seseorang tiba-tiba duduk di samping Ahreum. Seorang namja dengan wajah manis tengah tersenyum padanya.

“jadi rupanya disini kamu selalu menghabiskan waktu istirahatmu, pantas saja aku tidak pernah melihatmu di sekitaran kantin,”

“Luhan oppa? Darimana Luhan oppa tahu aku ada disini?” Ahreum cukup terkejut dengan kedatangan Luhan. Biasanya tidak ada yang bisa menemukannya di tempat ini. Meskipun berada di atap sekolah, Ahreum selalu berdiam diri di balik salah satu tembok atap yang agak tersembunyi.

“tentu saja aku bisa menemukanmu. Aku kan mulai tahu tempat-tempat kesukaanmu yang seperti apa saja,” Luhan menjawab dengan percaya dirinya.

“oh..,” Ahreum menganggukan kepalanya mengerti. Terkadang Ahreum juga suka bercerita mengenai dirinya. Bukan Ahreum yang bercerita dengan sendirinya, tapi karena Luhan yang bertanya. Mungkin karena Luhan adalah tipe orang yang nyaman untuk diajak berbicara, Ahreum sendiri tidak menyadari kalau ia sudah bercerita banyak mengenai dirinya.

“ah, tempat rahasiaku jadi tidak rahasia lagi,” Ahreum berpura-pura menunjukkan dirinya mengeluh karena tempat rahasianya sudah ketahuan Luhan.

“mulai saat ini kamu harus terbiasa selalu diganggu olehku,” Luhan oppa tertawa ringan. Ahreum selalu menyukai setiap Luhan tertawa seperti itu.

“oh iya, kamu tahu kan 3 hari lagi ada acara apa?”

“memang ada acara apa oppa?” Ahreum menunjukkan wajah seolah-olah tidak tahunya pada Luhan. Padahal ia hapal betul ada apa 3 hari lagi dari sekarang. Ulang tahun Luhan.

“masa kamu tidak tahu?” Luhan dengan manjanya menunjukkan wajah cemberutnya.

Ahreum nyengir. Dibalik sifat Luhan yang terlihat manly, apalagi ketika berada di antara yeoja-yeoja cantik, tersimpan sifat Luhan yang kadang masih seperti anak-anak. Contohnya seperti sekarang, ketika Ahreum mencoba menggodanya, Luhan malah cemberut-cemberut seperti anak kecil.

“iya, aku tahu oppa. Ulang tahun Luhan oppa kan?”

“nah, itu kau tahu,”

“udah donk, oppa jangan manyun-manyun lagi, kan udahan aku ngerjain oppanya,”

“ngga mau, aku maunya dikasi permen dulu sama kamu,” Luhan tahu kalau Ahreum selalu membawa permen kemana pun ia pergi.

“oh, oppa mau permen, bilang donk,” Ahreum kembali nyengir. Ia mengeluarkan permen mint dari saku blazernya dan memberikannya pada Luhan.

“gomawo,” begitu Luhan memakan permennya ia tersenyum kembali dan mengucapkan terima kasih sambil mengacak rambut Ahreum. Hal yang selalu membuat jantung Ahreum berdetak kencang.

“oppa, sudah kubilang jangan acakin rambutku,” giliran Ahreum yang mengeluh. Ia merapikan kembali rambutnya.

“hehe, jadi.. kau pasti datang ke pesta ulang tahunku kan?” Luhan kembali bersemangat.

“hm.. gimana ya..,” Ahreum pura-pura berpikir.

“ayolah, kamu harus datang Ahreum ah, pasti menyenangkan, please,” Luhan mengeluarkan aegyo, senjata andalannya saat meminta sesuatu.

“tapi aku kan tidak punya pasangan oppa, oppa sendiri yang bilang kalau pestanya pesta couple, Yura pasti pergi dengan Chanyeol oppa,”

“kamu harus datang. Begini saja, kau janji saja padaku akan pergi ke pestanya dan aku janji seseorang akan menjemputmu untuk pergi bersama ke pesta, bagaimana?” Luhan menawarkan.

“memang siapa yang mau menjemputku oppa?”

“rahasia, nanti kau akan tahu sendiri ketika ada yang menjemputmu. Percaya padaku, dia orang yang baik koq, mau ya?” Luhan terus membujuk Ahreum supaya mau datang.

“hm, baiklah, aku percaya pada oppa,” Ahreum memutuskan untuk menuruti saja permintaan Luhan.

“nah, gitu donk. Pasti menyenangkan. Dan saat nanti di ulang tahunku, kau akan tahu siapa yeoja yang selama ini aku ceritakan,” Luhan mencoba membuat Ahreum penasaran lagi. Tanpa merasa bersalah, ia mencubit hidung Ahreum dan berlalu pergi meninggalkan Ahreum. Meninggalkan Ahreum dengan rasa penasarannya.


-KEUT-

NOTED. part 4 yang sangaaaaat lama. sebenernya udah selese dari dahulu kala, tapi entah kenapa mau posting, bawaannya males ato malah lupa. -.-a dan penyakit mood2an saya lagi kambuh. jadi ntah kapan lanjutannya bakal muncul lagi. maap yah sodara-sodara yang baca. -.-v

Tidak ada komentar:

Posting Komentar